Saya bukan orang Jakarta, jadi saya tidak pasti apakah berita tentang prestasi yang dicapai oleh gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu benar-benar asli. Tetapi menurut teman saya yang tinggal di Jakarta, lingkungan Jakarta memang sudah berubah banyak sejak dia bertempat tinggal di sana pada tahun 2009. Pengalaman terburuk bagi dia waktu tinggal di Jakarta saat itu adalah kran air yang keluar air warna merah pudar dan terasa ada butiran pasir.
Bagi saya, seorang pemimpin yang ada prestasi patut didukung. Pemimpin negara dunia ini yang paling saya hormati adalah mantan perdana menteri Singapura Lee Kwan Yew, karena waktu Singapura merdeka pada tahun 1965, uang kasnya kurang dari 1 juta dollar, tidak punya tentara, tidak punya sumber daya alam, sehingga Lee mempererat kerjasama dengan negara lain guna mengembangkan ekonomi. Dalam pembangunan, beliau juga berhutang ke negara lain, tetapi prinsip beliau adalah segera lunasi hutang, ketika ada profit langsung bayar hutang, bukan pinjam hutang untuk bayar hutang. Sehingga hari ini Singapura bisa menjadi bintang yang bersinar di dunia. Saya bukan orang Singapura, tetapi saya percaya medsos sana, karena pengawasannya sangat erat.
Namun, kenyataan pedih di Indonesia adalah menghormati pemimpin yang sama ajaran agamanya. Jadi saya lagi pikir apakah Indonesia tidak peduli dengan prestasi? Sepertinya iya, hal itu dapat dilihat dari kejadian di mana ada banyak professor asal Indonesia tidak mau kerja bagi Indonesia. Indonesia lebih menilai seseorang dari sisi SARA.
Jadi:
Apa alasannya rakyat mengabaikan prestasi yang dicapai Ahok gara-gara berbeda agama?
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, Engkau memberi peringatan atau tidak Engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan."
"Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari."
"Mereka itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong."
Dari sini bisa dilihat bagaimana tanggapan Muslim terhadap seseorang yang tidak mengakui Allah (kafir), karena segala hal yang dilakukan kafir itu tidak sesuai petunjuk, sehingga apa saja yang mereka lakukan itu sia-sia, karena mereka akan dihukum untuk hidup di neraka. Jadi, segala prestasi yang dicapai Ahok itu haram karena beliau tidak mau mengakui Allah.
Selain itu:
"Jika kamu tidak mampu membuatnya (mengakui Allah), dan tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir."
"Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kaifr sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa yang berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali."
Dari kutipan tersebut sudah jelas orang yang tidak mengakui Allah (kafir) diibaratkan sebagai bahan bakar api, Muslim juga dituntut untuk tidak memilih pemimpin kafir. Makanya kenapa sering lihat ada komentar di medsos bahwa "jika pilih Ahok, bisa masuk neraka."
Selain itu:
"Jika kamu tidak mampu membuatnya (mengakui Allah), dan tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir."
"Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kaifr sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa yang berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali."
Dari kutipan tersebut sudah jelas orang yang tidak mengakui Allah (kafir) diibaratkan sebagai bahan bakar api, Muslim juga dituntut untuk tidak memilih pemimpin kafir. Makanya kenapa sering lihat ada komentar di medsos bahwa "jika pilih Ahok, bisa masuk neraka."
Jadi, sulit bagi sebagian Muslim untuk menerima orang yang berbeda agama sebagai pemimpin jika mereka hanya membaca sabda tersebut tanpa merenung arti sebenarnya.
Contohnya, kenapa ada juga Muslim yang mau mengakui Ahok? Karena masih ada sebagian orang yang memahami bahwa setiap orang memiliki perbedaan. Tetapi bagaimana pun, jika perbuatan mereka adalah demi kebaikan orang lain, maka mereka sama saja sudah mewujudkan kebaikan Tuhan. Tetapi mungkin juga ada yang menganggap segala itu adalah tantangan bagi mereka, tetapi mereka percaya bahwa tantangan tersebut sudah direncanakan oleh Tuhan, dan mereka pilih untuk menghadapinya.
Satu alasan lagi kenapa orang tidak tolak Ahok adalah karena memikirkan kepentingan umum. Mereka sadari negara mencakup orang yang berbeda-beda, sehingga SALAH BESAR kalau memasukkan unsur agama ke dalam politik, karena agama adalah kepentingan bagi sekelompok orang saja.
Satu alasan lagi kenapa orang tidak tolak Ahok adalah karena memikirkan kepentingan umum. Mereka sadari negara mencakup orang yang berbeda-beda, sehingga SALAH BESAR kalau memasukkan unsur agama ke dalam politik, karena agama adalah kepentingan bagi sekelompok orang saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.