Senin, 08 Agustus 2016

Munafik Umat Buddha Menyampaikan Hukum Karma Palsu






Kini organisasi-organisasi agama Buddha sedang heboh membicarakan tentang Bapak pada gambar di atas, mengenai ajaran sesat yang diwartakannya. 

Bapak Lu Jun Hong, menyatakan dirinya adalah pelahiran kembali dari Avalokitesvara. Ajaran yang diwartakannya, Guan Yin Citta Dharma Door, selama bertahun-tahun ini telah menarik kepercayaan berpuluhan ribu umat Buddha untuk mengikuti ajarannya. Bapak Lu Jun Hong menyatakan hukum karma di mana kita terlahir kembali dengan nasib tertentu, yang telah ditakdirkan sesuai karma yang kita buat dalam kehidupan masa lalu. Beliau juga menyatakan dirinya dapat mengetahui identitas seseorang dalam kehidupan sebelumnya, dan melihat bagaimana kehidupan dia waktu itu, sehingga apa yang menjadi takdir dia dalam kehidupan baru ini.

Namun sebenarnya, selama bertahun-tahun ini juga ajaran yang diwartakannya sering mendapat kritikan dari berbagai organisasi Agama Buddha. Bersamaan berdirinya pusat pewartaan Citta Dharma Door di Malaysia, kini sebanyak 67 organisasi Agama Buddha dari berbagai negara telah berkumpul di Batu Pahat, Malaysia untuk mengadakan forum pertemuan organisasi Agama Buddha yang membahas ajaran sesat ini. Forum tersebut dihadiri 3.000 pengunjung.

Melalui forum ini telah dibahas bahwa sebenarnya tidak ditemukan bahwa adanya Ajaran Guan Yin Citta Dharma Door ini dalam ajaran Agama Buddha. Ajaran tersebut hanya sekedar ajaran sesat yang dikreasikan sendiri oleh Bapak Lu Jun Hong tersebut. 

Dalam Ajaran Guan Yin Citta Dharma Door ini menyatakan ajaran hukum karma, bahwa segala nasib yang dihadapi seseorang saat ini adalah takdir yang merupakan hasil karma yang terbawa dari kehidupan sebelumnya. Nasib malang saat ini karena perbuatan jahat dalam kehidupan sebelumnya, dan nasib baik saat ini karena perbuatan baik dalam kehidupan sebelumnya. Ajaran ini mengajak orang untuk menghadapi nasibnya, karena segala sesuatu itu telah ditakdirkan berdasarkan karmanya.

Namun hukum karma tersebut juga mendapat penyangkalan. Salah seorang bhikku menyatakan bahwa hukum karma tentang kehidupan masa lalu itu tidak ada. Tetapi kenapa seseorang bisa mengalami sakit parah atau kekurangan, itu karena memang dia sendiri yang merusak jasmaninya sendiri maupun rohaninya, dan karena dia tidak mau bekerja keras. 

Meninggalkan segala sesuatu duniawi itu disebut bertobat, yang arti sebenarnya adalah penyesalan. Untuk mencapai itu, dia harus mempunyai niat yang baik, baik terhadap diri-sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Bila dia mempercayakan ajaran Buddha, dia pasti akan mendapat keselamatan. Oleh karena itu, hukum karma yang dinyatakan dalam Ajaran Citta Dharma Door itu sama sekali salah.

Melalui forum pertemuan organisasi Agama Buddha tersebut, bhikku menyampaikan nasehat kepada semua orang agar terus berniat dan berbuat baik, sehingga tidak akan tersesat dalam ajaran yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.