Agama berasal dari kata a = tidak, gama = kacau, jadi agama artinya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan dalam diri tiap orang yang percaya akan kekuatan tertentu agar dirinya dan masyarakat mendapat keselamatan.
Sayangnya, pada kenyataan sehari-hari agama telah hilang fungsinya, terutama karena dalam dunia ini terdapat bermacam-macam ajaran agama. Namun alasan yang paling dasar adalah karena agama memiliki kekurangan, yaitu setiap agama mempercayakan 1 Tuhan saja, dan ajaran agama tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk menghormati umat agama lain. Tiap ajaran agama justru mengajarkan agar mengajak semua orang untuk ikut dalam ajaran-Nya.
Saya pernah lihat bacaan seperti ini, Islam itu indah, Buddha itu damai, Katolik dan Kristen itu kasih dan Hindu itu cinta. Namun pada kenyataannya, untuk mencapai tujuan tersebut, manusia justru menjadi munafik. Mereka merasa dirinya dan ajaran-Nya yang paling benar. Mereka ingin menciptakan suasana yang sesuai dengan keinginan mereka agar tercapai hal tersebut di atas. Tapi munafik hari ini semakin banyak, dan melalui media sosial mereka bisa menyampaikan pikiran mereka secara leluasa, sehingga kekacauan pun terjadi.
Di sini saya ingin membahas tentang pikiran para munafik dari setiap agama. Namun jumlah umat Hindu di Indonesia agak sedikit, sehingga saya belum pernah melihat munafik yang berasal dari Hindu. Jadi saya bahas yang lainnya saja.
Disebut agama Buddha itu damai, tapi menurut saya damai bisa terjadi apabila satu pandangan. Suatu perkumpulan bisa damai apabila setiap orang mengikuti satu aturan. Menurut munafik yang berasal dari agama Buddha, mereka tetap belajar saling memaafkan, saling menyayangi antar makhluk hidup dan mereka menekuni hukum karma. Tetapi yang mereka jalankan hanya untuk diri orang lain. Munafik tersebut tidak menyadari dirinya telah bersalah. Mereka mungkin telah membuat orang lain merasa tidak nyaman, perkataan mereka telah menyinggung orang lain, tetapi kemudian mereka mengajarkan orang lain tersebut tentang hukum kasih, sehingga diri mereka bisa dimaafkan. Mereka tidak pernah menyadari dosa terbesar yang dilakukan dirinya sendiri.
Kemudian disebut agama Katolik dan Kristen itu kasih. Minta waktu sejenak, sebenarnya keduanya adalah Kristen, yang satu Kristen Katolik, dan yang satu lagi Kristen Protestan. Tapi menurut saya kasih bisa terjadi apabila satu pikiran. Munafik yang berasal dari agama Kristen melakukan berbagai cara agar setiap orang bisa diajak untuk mengikuti pikiran mereka. Setiap kasih yang diberi munafik tersebut bermaksud agar setiap manusia memiliki pikiran yang sama. Saya pun pernah melihat umat Kristen yang mengucilkan orang lain karena orang tersebut tidak mau mengikuti ajarannya sama sekali.
Yang terakhir, Islam itu indah. Tapi menurut saya indah itu terjadi apabila satu situasi. Pemilik rumah merasa rumahnya indah bila dekorasi rumah sesuai pikirannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, munafik yang berasal dari agama Islam berambisi cukup kuat, mereka mewartakan ajaran-Nya melalui politik, hukum dan pembangunan nasional. Mereka ingin semua orang dan kondisi dalam kota tertentu, dalam negara tertentu, hingga dunia serasi dengan pikiran mereka. Tujuannya agar situasinya sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Contohnya pemberontakan FPI di Sumatera Utara mendesak babi panggang karo tutup, dan usulan warung makan harus tutup di bulan Ramadhan. Tujuannya agar situasinya indah, sesuai yang diinginkan, dan untuk mencapai tujuan itu mereka harus mengusir non-muslim dari negara ini.
Posting ini bukan bermaksud menghancurkan ketekunan, tetapi agar para pembaca sekalian jadikan posting ini sebagai cermin untuk melihat setiap kesalahan yang secara sembunyi muncul, dan bagi mereka yang belum menyadari adanya kesalahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.